Aku sering mendapatkan mimpi-mimpi tentang hari terakhir sebelum kiamat dimana aku harus menyelesaikan semua tugasku di hari terakhir tersebut.
Namun dalam mimpi-mimpi itu aku selalu menemui beberapa masalah atau aku dikelilingi oleh kesulitan-kesulitan sehingga aku tidak bisa menyelesaikan tugas-tugasku.
Namun ternyata Allah SWT tidak jadi menggelar kiamat dan dengan rahmat-Nya memberiku tambahan waktu di hari berikutnya.
Allah SWT berfirman, “Qasim, Aku telah memanjangkan waktu sebelum kiamat. Dan selama kau belum menyelesaikan tugasmu, Aku tidak akan menggelar kiamat.”
Aku akan menceritakan mimpi pertamaku tentang hari terakhir kiamat.
Aku mendapat mimpi ini pada tahun 1998. Dalam mimpi ini, aku sedang berbicara dengan Allah SWT di suatu tempat dan Allah SWT berada di atas Arsy-Nya. Allah SWT berfirman kepadaku, “Qasim, selesaikan tugasmu sebelum jam enam malam sehingga Aku bisa menggelar kiamat.” Lalu aku berkata, “baiklah.”
Dan aku segera pulang agar aku dapat menyelesaikan semua tugasku karena
waktunya hanya tinggal sedikit. Saat aku mulai berjalan pulang ke rumah, aku melihat seorang gadis sedang berjalan. Aku menyukai gadis itu. Aku ingin menikahi dan mengajaknya pulang ke rumah bersamaku. Aku pun mengikutinya dan lupa bahwa Allah SWT akan menggelar kiamat sekitar jam enam malam dan aku harus menyelesaikan semua tugasku sebelum jam enam itu. Aku mulai berjalan mengejar agar dapat menyusulnya namun ada banyak sekali orang yang berjalan cepat dan terburu-buru. Di sana sangat ramai, banyak orang berdesak-desakan, dan banyak sekali rintangan sehingga aku tidak bisa berjalan dengan cepat.
Kemudian gadis itu berjalan dengan cepat sedangkan aku tidak bisa berjalan dengan kecepatan yang sama. Gadis itu mulai masuk gang-gang sempit. Aku berusaha sekuat tenaga untuk menyusul gadis itu namun ia menghilang dari pandanganku. Dan aku terus mencarinya di jalanan.
Saat aku yakin bahwa aku telah kehilangan dia, barulah aku melihat jam
tanganku dan menyadari waktu telah menunjukkan jam delapan malam. Aku pun ketakutan dan terguncang. Aku terduduk sambil memegang kepalaku dan berpikir, “Apa yang telah aku lakukan? Allah SWT telah jelas-jelas memerintahkan bahwa aku harus menyelesaikan semua tugasku sebelum jam enam malam dan sekarang sudah jam 8 malam. Aku tidak mendapatkan gadis itu dan aku juga tidak menyelesaikan tugasku.” Aku mulai mencerca diriku sendiri dan berkata, “Allah hanya memberi kita satu kesempatan dan aku telah menyia-nyiakan kesempatan itu. Dan waktu yang telah berlalu juga tidak mungkin kembali.”
Lalu tiba-tiba aku berkata, “Tidak, Allah SWT juga telah berkata bahwa Dia akan menggelar kiamat sekitar jam enam malam, sedangkan sekarang sudah jam delapan malam, lalu mengapa aku masih hidup? Kenapa dunia masih terus berputar? Dan kenapa Allah SWT belum menggelar kiamat?” Aku pun mulai berjalan kembali ke tempat tersebut untuk bertemu Allah SWT dan aku diliputi ketakutan yang amat sangat bahwa Allah SWT akan sangat marah kepadaku. (Aku membayangkan) Dia akan berkata, “Qasim, Aku telah perintahkan kepadamu untuk menyelesaikan tugasmu sebelum jam enam
malam, lalu kenapa kau belum menyelesaikannya!!!”
Saat aku sampai ke tempat itu lagi dan Allah SWT berada di atas Arsy-Nya, kemudian aku bertanya kepada Allah SWT dengan suara penuh rasa takut, “Ya Allah, Engkau akan menggelar kiamat sekitar jam enam malam, dan sekarang jam delapan malam, lalu mengapa Engkau belum menggelar kiamat?” Kemudian Allah SWT berfirman dengan suara yang sangat halus dan lembut, “Qasim, kamu belum melaporkan kepada-Ku bahwa kamu telah menyelesaikan semua tugasmu. Itu sebabnya Aku belum menggelar kiamat.” Setelah mendengar Kemurahan dan Kelembutan Allah, hatiku menjadi sangat bahagia. Allah SWT benar-benar Maha Pemurah dan aku telah mengira/ berprasangka yang bukan-bukan. Kemudian aku menceritakan seluruh kejadiannya kepada Allah, bahwa aku bertemu seorang gadis di jalan dan aku telah menghabiskan/ menyia-nyiakan semua waktuku untuk mengejar gadis itu. Dan aku juga tidak mendapatkan gadis itu.” Allah berfirman, “Tidak apa-apa Qasim. Aku telah memperpanjang waktu sebelum kiamat, kamu pasti sangat lelah sekarang, sebaiknya kamu pulang dan tidurlah. Lakukan tugasmu kapanpun kamu mau dan saat kamu sudah menyelesaikan seluruh tugasmu, beritahukanlah kepadaKu. Setelah itu
barulah Aku akan menggelar kiamat.” Aku menjadi sangat bahagia karena Allah SWT memberiku kesempatan untuk menyelesaikan seluruh tugasku.
Aku mengucap syukur kepada Allah SWT dan berkata dalam hatiku, “Ya Allah, Engkau telah memberikan pertolongan yang sangat besar kepadaku. Setelah ini aku tidak akan meminta pertolongan
kepada siapapun kecuali kepada-Mu.” Aku pun pulang ke rumah dan berjanji kepada diriku bahwa aku akan langsung pulang dan kemudian aku tidur lalu bangun jam tujuh pagi, mandi, mengenakan pakaian baru, dan mulai mengerjakan tugasku. Salah satu dari tugas itu adalah untuk menghilangkan kegelapan dari seluruh dunia dengan izin Allah.
Aku menyelesaikan tugas-tugasku ini sebelum jam sepuluh atau sebelas pagi, dan kemudian aku berkata kepada diriku bahwa Allah SWT akan menggelar kiamat sekitar jam enam malam jadi aku akan datang ke hadirat Allah SWT jam lima sore untuk melapor kepada-Nya bahwa aku telah menyelesaikan tugastugasku maka Engkau bisa menggelar kiamat sekarang. Di waktu yang tersisa tersebut aku bepergian ke seluruh dunia, makan-makan, dan menikmati waktuku. Kedamaian dan ketenangan terwujud dimana-mana dan semua orang juga menikmati waktu mereka sendiri. Saat jam menunjukkan pukul lima sore maka aku pun datang menemui Allah. Allah berada di atas Arsy-Nya. Aku berkata kepada Allah, “Dengan pertolonganMu aku telah menyelesaikan semua tugasku sekitar jam sepuluh atau sebelas pagi tapi karena Engkau baru akan menggelar kiamat sekitar jam enam malam maka aku pikir aku datang menghadap-Mu jam lima sore (saja).”
Kemudian Allah SWT berfirman, “Baiklah, Qasim. Aku akan menggelar kiamat kapanpun Aku mau.”
Kemudian aku berkata, “Ya Allah, Engkau seharusnya telah menggelar kiamat kemarin sekitar jam enam malam, namun Engkau tidak jadi melaksanakannya karena aku. Apakah (itu berarti) Engkau telah memanjangkan waktu hidup manusia?”
Kemudian Allah SWT berfirman, “Qasim, Aku tidak hanya memanjangkan
waktu hidup manusia tapi juga Aku memperbanyak/memperpanjang rezeki mereka.” Mimpi itu berakhir di sana.
Hal yang sama terjadi pada diriku di kehidupan nyata. Pada bulan Oktober
2013, ada suatu saat dimana aku telah menyia-nyiakan hidupku dan aku
menyadari waktuku tidak akan pernah kembali. Kemudian Allah SWT memberitahuku dalam mimpi pada bulan Desember 2013, “Qasim, Aku punya beberapa rencana khusus untukmu, sekarang kau
istirahatlah. Dan setelah itu, Aku akan memberitahumu apa yang harus
dilakukan selanjutnya.”
Kemudian dalam mimpi pada bulan April 2014, Allah SWT memerintahkanku untuk pertama kalinya, “Qasim sebarkan mimpimu ke seluruh dunia, Aku ingin semua orang tahu siapa dirimu.”
Komentar