Qasim mengatakan: “Semua mimpiku sangat jelas. Seolah-olah mereka benar-benar terjadi dalam kehidupan nyata. Tapi kemudian saya terbangun dan menyadari bahwa itu semua hanya mimpi indah. Kapanpun saya melihat mimpi bersama Allah dan Nabi Muhammad SAW, maka saya berharap bisa melihat mimpi seperti itu sepanjang waktu.”
“Warna-warna yang pernah saya lihat dalam mimpi belum pernah saya lihat dalam kehidupan nyata. Saya akan menilainya sebagai skor 10 dari 10. Dan setan tidak pernah bisa meniru Keagungan dan Kebesaran Allah SWT juga citra Nabi Muhammad SAW.”
“Allah Yang Maha Kuasa sering muncul dalam mimpiku. Saya tidak pernah melihat Allah dengan mataku dalam mimpiku. Saya hanya merasa bahwa Allah ada di Arsy al-Adhzim (Tahta Tertinggi). Dan saya mendengar suara-NYA dari balik tabir. Suara itu terkadang turun dari langit atau saya akan melihat cahaya yang luar biasa terang.”
“Dan terkadang suara yang luar biasa akan datang dari cahaya yang luar biasa. Setiap kali saya melihat cahaya Allah, mata saya menjadi terpaku. Tidak mungkin untuk menggambarkannya. Saya tidak bermaksud mengatakan bahwa cahaya ini adalah Allah melainkan cahaya Allah adalah versi megah cahaya yang diciptakan Allah.”
“Allah jauh melampaui segalanya untuk digambarkan sebagai cahaya. Dan DIA adalah pencipta cahaya. Bahkan suara Allah juga sangat luar biasa. Suara Allah penuh dengan begitu banyak belas kasihan dan kemurnian yang jauh melampaui dugaan dalam kata-kata. Dan suara Allah dalam mimpiku jauh melampaui eksistensi manusia. Dan suaranya tidak memiliki kelemahan ataupun kehabisan nafas saat berbicara.”
“Dalam setiap mimpi, saya merasa bahwa Allah lebih dekat kepada saya daripada bagian depan otak saya dan pembuluh darah jugularis/leher saya. Allah tidak pernah berbicara denganku dengan keras. Dia juga tidak pernah meninggikan suara-NYA dengan kemarahan atau berbicara kepada saya dengan cara yang kasar. Allah selalu berbicara kepada saya dengan sangat lembut dan damai. Meskipun saya membuat banyak dosa setiap hari...”
“Allah dan Muhammad SAW tidak pernah memaksa saya untuk mengikuti ajaran mereka. Dan itulah mengapa saya mencintai Allah dan Muhammad lebih dari segalanya. Allah dan Muhammad SAW berbicara dengan saya dalam bahasa Urdu. Dan itu adalah bahasa utama saya.”
“Saya bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan nabi Muhammad SAW adalah nabi dan utusan terakhir-NYA. Dan bahwa saya hanyalah umatnya Nabi Muhammad SAW. Dan saya menyaksikan bahwa laknat Allah SWT atas para pendusta.”
Komentar